SEMARANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang selenggarakan cabang perlombaan yang unik di momen spesial menyabut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60, yakni lomba gaple. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB yang bertempat di Loji Gayeng Lapas Kelas I Semarang, Senin (22/04/2024).
Gaple merupakan permainan atau olahraga yang termasuk murah dan tradisional. Bisa dimainkan oleh empat orang atau secara berpasangan. Bisa dimainkan di teras rumah, pos jaga atau warung kopi. Inilah olahraga rakyat penggemarnya kini mulai merambah ke berbagai usia, dewasa, orang tua dan remaja. Gaple adalah olahraga yang mengandalkan ketahanan mental dan otak.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Semarang, Usman Madjid menyebutkan bahwa olahraga rakyat ini menjadi pilihan yang tepat untuk menciptakan suasana hangat di antara peserta yang terdiri dari 16 pegawai UPT Pemasyarakatan Karesidenan Semarang.
“Dengan konsetrasi yang tinggi dan menciptakan strategi ampuh, para pegawai diharapkan bisa saling berkompetisi sambil tetap menunjukkan sikap sportivitas untuk membuktikan siapa yang layak menjadi yang terbaik, ” jelas Usman Madjid.
Di balik canda ria permainan ini, para peserta gaple terlihat sedang menata dirinya dengan taktik yang serius. Tidak hanya tentang skill dan taktik permainan tetapi juga tentang regulasi peraturan juga harus dipedomani dalam permainan.
“Tujuan di balik lomba gaple ini supaya dapat membangun semangat kebersamaan dan rasa kekeluargaan di lingkungan UPT Pemasyarakatan, ” pungkasnya.
Kegiatan lomba gaple berakhir dengan munculnya sang juara I, II, dan III. Juara I diraih oleh Wito yang merupakan pegawai dari Lapas Kelas I Semarang, juara II diraih oleh Kusbiantoro yang merupakan Pembimbing Kemasyarakatan Madya dari Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jateng, dan juara III diraih oleh Eddy Junaedi yang merupakan Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas I Semarang.
Baca juga:
7th Anniversary BPC IHKA Bogor
|
(N.son/Ari)